Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Rasionalitas Dunia, dan Ruang Ajaib yang Masih Bertahan

Gambar
Saya memulai perjalanan ini dari kota Pohon Beringin yang dingin- Ruteng-, walau begitu tulisan ini saya curahkan sepenuhnya kepada sebuah kota kecil di tengah pulau flores, yang memiliki sumber air namun tak punya pantai. BAJAWA. Orang bule menyebutnya dengan BAYAWA.                                                Kalau harus menoleh pada tahun 1945, 18 agustus pagi hari yang mungkin cerah-mungkin juga tidak, sedang berlangsung peristiwa persiapan pengesahan UUD 1945 yang telah merdeka dari Jajahan Belanda, namun saat ini di tanggal 18 agustus 2025 di pagi hari yang berkabut tinggi di Bajawa, saya sedang melayani perjalanan lintas flores bersama sepasang suami istri Belanda (Zuid-Holland) berusia akhir 70an.  Kami menginap di Penginapan Manulalu B&B Hotel berlokasi di Jl Mangulewa - Jerebu'u, Tiworiwu. Pagi itu sesuai agenda, kami lebih dulu mengunjungi Desa A...

A letter from stalker

Gambar
To : the winner From : stalker It's been a long day, right? Umur 13 tahun hingga 20 tahun. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah kisah penantian. Iya, sudah terlalu lama aku tak pernah melihatmu lagi. Menyaksikan senyum dan tawa renyah mu yg selalu sukses buat aku juga ikut terseyum. Asal kau tau saja, senyummu itu menular, dan sistem imunku sangat lemah untuk tidak terkena virus senyumanmu itu. Aku benci harus mengatakan ini, tapi aku sangat merindukan mu. Kau mungkin tidak tahu apa apa soal aku, selain nama dan alamat d mana aku tinggal. Aku benci kalau harus mengatakan bahwa aku sudah melihatmu selama 8 tahun belakangan ini, but i did. Aku menunggumu, aku selalu melihatmu, bukan orang lain. Dan ini sangat menjijikan, aku tahu itu, namun aku sudah terlanjur nyaman berada di dalam lingkaran yg ku buat sendiri ini. Kau itu seperti tetangga yang hanya sebentar berkunjung ke rumah ku, terkadang kita berbicara d balik jendela, lalu kau pergi dengan meninggalkan harapan dan rin...

Another letter from stalker

Gambar
Dear the winner, Hi.. Apa kabar kamu? Masihkah kamu mengingatku? Teman lamamu, sahabat karibmu, gadis aneh yang memujamu. Semoga kamu baik baik saja. Sudah lebih dari setahun lalu, aku menuliskan surat padamu. Namun tak pernah sampai di tanganmu. Aku gugup. Terlalu gugup untuk mengirimkannya, lalu ku putuskan untuk menjaga surat itu. Sendirian. Sampai pada hari ini, aku masih memujamu. Sampai pada hari ini, aku masih mengagumimu. Sampai pada hari ini, aku akhirnya menemukan seseorang untuk menemani hari-hariku. Ya. Kau pasti tak menyangka bukan? Karena aku pun begitu. Tak menyangka. Setelah sekian lama, menunggumu. Tuhan mengirimkan orang lain untuk ku. Tidak. Aku tidak pernah berpikir kalau dia akan menggantikan posisimu. Tenang saja, sofaku masih kubersihkan untuk kau tempati. Dan jendelaku, masih menyimpan rindu untukmu. Bagaimana dengan ruang tamuku? Tak pernah ku ijinkan orang lain masuk ke dalam ruang tamuku. Ceritamu masih aman di dalam sana, dengan aroma yang t...

Pertanyaan pada suatu minggu malam

Malamku penuh akan imajinasiku tentang kamu. Bagaimana denganmu? Masihkah hadirku bermakna dalam hari-hari mu?

Seumpama mars

Kamu itu seperti tinggal di mars, Atau? Kamu memang alien dari mars? Selalu membuat hariku kacau dengan kabar yang tak pernah menyapa ~ keeryn

Jengah merindu

Gambar
Rindu ini terasa salah Ketika yang kau rindukan bukanlah milikmu.. Rindu ini terasa semu Ketika yang kau rindukan tak menganggap hadir mu.. Rindu ini kian menyiksa Ketika kamu tak merasakan arti kerinduan ini.. Rindu ini... Tinggalah rindu.. Yang menyisakan kesepian.. Yang menemukan hampa.. Yang menghadirkan sunyi.. Yang jengah atas keeksistensiannya.. Yang ingin musnah.. ~ keeryn