Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Rasionalitas Dunia, dan Ruang Ajaib yang Masih Bertahan

Gambar
Saya memulai perjalanan ini dari kota Pohon Beringin yang dingin- Ruteng-, walau begitu tulisan ini saya curahkan sepenuhnya kepada sebuah kota kecil di tengah pulau flores, yang memiliki sumber air namun tak punya pantai. BAJAWA. Orang bule menyebutnya dengan BAYAWA.                                                Kalau harus menoleh pada tahun 1945, 18 agustus pagi hari yang mungkin cerah-mungkin juga tidak, sedang berlangsung peristiwa persiapan pengesahan UUD 1945 yang telah merdeka dari Jajahan Belanda, namun saat ini di tanggal 18 agustus 2025 di pagi hari yang berkabut tinggi di Bajawa, saya sedang melayani perjalanan lintas flores bersama sepasang suami istri Belanda (Zuid-Holland) berusia akhir 70an.  Kami menginap di Penginapan Manulalu B&B Hotel berlokasi di Jl Mangulewa - Jerebu'u, Tiworiwu. Pagi itu sesuai agenda, kami lebih dulu mengunjungi Desa A...

Berdistraksi di Ujung Senja

Gambar
Sore memanglah waktu yang tepat untuk bersetubuh dengan rindu.  Memeluknya erat hingga yang tersisa hanyalah sesak di dada.. Menimbun pilu yang kian menggunung.. Membuat amygdala'ku memproses rasa takut berlebih daripada biasanya.. yah.. sore ini, sebelum malam benar-benar menggantikan kedudukan senja, aku ingin berdistraksi sejenak, mengganti rasa ketidaknyamananku akan beberapa hal yang berputar-putar dalam hipotalamus dengan diskusi hangat yang dilakukan oleh prefrontal lobes  yang sungguh amat bijak.  fyi: Prefrontal Lobes melakukan penimbangan untung-rugi atas respon yang akan dilakukan jika amygdala memproses rasa takut yang berlebihan, jika pada hewan prefrontal lobes hanya memberikan 2 respon yaitu  lawan atau lari, pada manusia lebih banyak alternatif yang ditawarkan. mulai dari lawan, negosisasi, diskusi, merayu, hingga alternatif terakhir yaitu berlari. sejauh mungkin hingga rasa takut atau cemas itu hilang.  Beberap...